Senin, September 22, 2008

Sahabat Surgaku ...

Wah begini rasanya sudah berada di perairan tempatku berasal. Perairan yang dulu begitu nyaman tatkala kuselami. Sekarang….. entahlah…. Tapi aku belum menemukan kenyamanan itu. Apakah karena mutiara2 itu belum sepenuhnya kulihat dan kujumpai ??
Kerangku sekarang kurasakan berbeda dengan kerangku yang dulu. Entahlah….. apa karena aku terlalu lama menyelami lautan yang luas nun jauh disana ?? Terasa berbeda memang, tapi kuharap lautanku disini juga akan seindah lautan disana.
Begitu nyampe rumah, hanya ada Mom n dek Unhy. Syukur2 waktu itu ada Caca n Beby. Mereka lagi break di Ambon. Tapi besoknya, mereka kembali ke Piru. Menunaikan tugas negara. Papa belum datang, begitu pun dek Egha yang insyaAllah baru pulang 27 september.
Waktu di bandara Juanda, Tante, Om n Mbak yang nganterin. Truz disusul Juwairiyah n Fathimah, 2 saudara yang kucintai karena Allah. Aku pengen nangis lihat mereka berdua, tapi aku capek mengeluarkan airmata beberapa hari sebelum pulang. Aku hanya pengen mereka tahu, bagiku… Mereka begitu berarti.
Oh… aku merindukan saat2 pergi ta’lim. Pulang n nginep di Baitul Ghuroba’. Belajar, bercanda, curhat, share and so on. Aku pengen mendengar Fathimah berceloteh, mengkritik, apapun itu selalu disangkutpautkan dengan keahliannya didepan layar 14”. Keinginannya untuk berbisnis dan yang paling penting, keinginannya menyudahi masa single-nya sebelum usia 25. Wah bareng ya Fath ;). Amiiin…
Kamar transitku, kamar no 2 dari pintu masuk. Kamar “cinta” Juwairiyah. Kamar tempatku melepas penat. Kamar tempatku berbagi cinta. Oh… aku pasti merindukan kasurmu. Aku ingat, selalu diwanti2 karena kasurnya akan kempes sebelah, hihihi…. Juwai pasti akan protes. Oh Juwai…
Beralih ke sebelah, ada kamar yang dulu di huni Maemunah, Mbak Umi, Mbak Rahmah, Khodijah (sebelum akhirnya pindah bergabung dengan Juwai, setelah ditinggal nikah Mbak Zainab) n juga Dyah. Tau gak, nih kayaknya kamar “keramat” deh. Soale yang pada huni kamar ini, kayaknya setelah yang satu nikah tertular ke yang lain deh kecuali Dyah (InsyaAllah cepat nyusul yah…. Amiin…).
Beralih ke lantai 2, ada kamar dek Zahro’ yang qt jumpai pertama kali. Ne kamar juga kadang aku gunakan sebagai kamar transit. Truz kearah depan, ada kamar yang dihuni “The Great Mom” Ummu ‘Abdul Hafidz. Duh… jadi rindu semua nih…
Aku berterima kasih banget, temen2 dah mau mengisi buku kenanganku. Kalau aku rindu n kangen, aku buka2 n baca lagi tulisan kalian.
Khod, aku pulang karena memang takdir menuntunku untuk pulang. Kalau boleh memilih, aku masih pengen bersama kalian. Tapi… tiap pertemuan pasti ada perpisahan kan ?? Anti juga meninggalkan ana dengan menikah duluan, padahal kan dulu, qt rencananya bareng, hehehe… . Masalah jodoh, ana percaya itu rahasia Allah. Kalau udah waktunya, siapapun ia, darimana pun ia, PASTI qmi akan dipertemukan juga. Duh jadi pengen….
Fath, hehehe kapan nih dapat misua-nya ?? OK semoga tahun depan qt menemukannya ya… Amiin… (kok mupeng ya ;) ) Duh Fath, aku pengen banget share banyak hal ma kamu. Koq waktu 3 tahun terakhir kemarin tidak ana pergunakan dengan baik yah? Ana masih pengen bahas Hypno Birthing, tentang internet, web2 yang penting untuk ana de el el. Duh, koq sepertinya waktu yang kemarin terbuang sia2 yah…
Juwai… banyak hal yang ingin ana ungkapkan padamu. Wallahi, kau salah satu hal terindah yang ana temui di perairan Jawa. Kau, orang pertama yang menarikku mengenal lebih jauh Salafiyyah di awal aku kenal. Kau juga yang mengenalkanku pada Ummu Ahmad, yang darinya ana belajar kesederhanaan. Kau, yang selalu membantuku tatkala ana butuh bantuanmu walaupun kau capek. Juwai, banyak kesalahan yang ana lakukan. Kau, kakakku. Aku tidak pernah menyesali pertemuan kita. Bukan ruang sederhana yang akan aku siapkan untukmu, tapi akan kusiapkan ruang yang luas yang akan selalu kutengok dan bercengkrama serta berbagi.
Mba Zainab, wah ane belum sempet pamit. Mbak, ana kangen masakan anti. Ingat waktu itu ane nemenin anti di kost disaat yang lain pulang, anti masakin sayur dan perkedel tahu untuk santap malam kita. Truz waktu idul adha jg, semua pada pulang. Bertiga ma zahro’, qt buat sate kambing yang sebelumnya qt berdua pergi ke ma’had ngambil daging.
Duh… banyak kenangan yah…
- Yang sering nginep di kost Juwai yang lama…
- Berangkat ikut Bahasa Arab bareng n klo pulang malam, nginep di kost Mb Za / Khod (yang lama).
- Juwai, Mb Za waktu tu nginep di kost ana. Paginya qt jalan pagi n mampir pasar, belanja. Qt masak ayam rica2. wah… sedapnya… (gaya Upin n Ipin)
- Tiap kali ada daurah, qt (ana, Mb Za, Khod) nginep di kost Juwai dan qt berangkat bareng,
- De el el
Ukhty Dyah n Emma. Pertemanan qt yang singkat memberikan ana banyak pelajaran yang berarti. Ana bangga melihat semangat kalian. Subhanallah. Wah… jadi pengen murajaah nahwu bareng lagi, trus meng-I’rab. Udah pada bias belum ?? Semoga dimudahkan yah…
Duh… jadi kangen….. Sungguh semuanya indah.
Banyak pelajaran yang ana petik. Subhanallah… Duh udah gak sanggup nulis lagi. Bisa2 nangis nih. Tapi akan selalu tersimpan rapi dalam memory ana. Afwan atas segala salah. Afwan jika ada yang terdzolimi dengan sikap ana de el el. Afwan jiddan…
Semoga kebersamaan qt erat hingga saat dipertemukan kembali di Jannah-Nya, amiin insyaAllah. Jazaakunnallaahu khoiran katsiran.
Wallahi….Ana uhibbukunna fillah…..

Jumat, September 19, 2008

Fathimah Bertutur ...

Aisyah Pulang…

Jika laki2 diciptakan berpasangan dengan perempuan..
Maka perjumpaan diciptakan berpasangan dengan perpisahan


Dulu, penghuni Baitul Ghuroba ada …Mb Zainab, Juwairiyyah, Khodijah, Mb Ummi, Mb Rohma, Maimunah, Ummu Abdul Hafidz, Dyah , Zahro , aku dan satu penghuni tidak tetap Aisyah…

Kami semua mungkin tidak pernah menyangka akan bertemu disini..menjadi akrab dan kemudian bersahabat..

Tapi kami semua sadar, bahwa suatu saat nanti kami akan berpisah…

Ketika Mb Za dilamar ‘sang Imam Mushola’, dia harus pergi mengikuti suaminya dan kemudian meninggalkan kami…

Ketika Maimumah ‘nekat’ pulang, dengan berbagai macam halang rintang yang ada di depannya…kami sadar, kami akan berpisah dengan dia…

Ketika Mb Ummi akhirnya menerima pinangan ‘sang dokter’ kami sadar, kami akan kehilangan seseorang yang biasanya memanggil mesra “sayang” kepada kami…

Ketika keinginan Mb Rohma menikah dengan ‘pelaut’, kami sadar, dia pun akhirnya akan pergi…

Ketika Ummu Abdul Hafidz ‘the great women’ , si ibu luar biasa harus terus berjuang mencari ‘kesembuhan’ buat si ganteng…kami sadar, kami tidak bisa melihat senyum manisnya lagi…

Kemudian ketika doa Abu Nabil terkabul, kami pun harus kehilangan Khodijah, salah seorang sahabat terbaik kami…

Ketika Dyah, akhirnya memutuskan untuk pulang…kami pun tak bisa menghalangi dia kembali pada keluarganya…

Dan sekarang…..Aisyah, memutuskan hal yang sama…

Aisyah pulang ke kampung halamannya..

Pulang ke tempat pertama kali dia mengenal dakwah yang haq … ke sebuah tempat , dimana dia akan menemukan kebahagiaanya yang lain bersama kedua orang tuanya, Caca, Ca Ebi, Ega dan Uni…dan mungkin bersama dengan ‘seseorang’ , sang calon pemimpin rumah tangganya…

Hmm…udahan ya melankolisnya bok ;P

Sekarang giliran Sanguinis berkomentar dan bercerita…(huek). Pertama kali denger Aisyah mo pulang, rasanya antara biasa2 aja, campur agak2 sedih (agak lo yaa ;P) , campur2 kaya es campur…. Soalnya dalam hati merasa gini : “weks kayaknya waktunya hengkang juga ni, semua orang dah pada pergi, masa aku masih disini bo” …keliatan banget kalo blom laku ..wekekeke.. ;D

Hehe bercanda… pikiran dewasa ana mulai berkata : “iya…setiap orang, mau ga mau, pada akhirnya harus menjalani kehidupan masing2”, ga selamanya kita semua disini…suatu saat nanti ana juga akan pergi..

Momen kehilangan teman, ibarat sebuah siklus…tapi aku yakin, setiap momen perpisahan menunjukkan bahwa kita akan menuju sebuah “level” berikutnya dalam hidup kita…

Inget2 ini nih : pisah sama temen2 SD kita sediih, tapi itu artinya kita akan masuk SMP..3 tahun berikutnya pisah lagi sama temen2 SMP dan kita masuk SMA, 3 tahun kemudian kita lulus SMA nangis2 lalu kita kuliah…lulus kuliah nangis2 lagi…ada yang nikah…ada yang nerusin kerja….

Ujung2nya nanti…mau ga mau, kita pasti akan berpisah dengan orang2 yang kita sayangi, ketika kematian menjemput…Tapi mudah2an dengan kasih sayang dan rahmat Allah, kita yang bersahabat karenaNya akan dipertemukan lagi di surga kelak..Amiin

Tidak semua perpisahan menunjukkan akhir dari segalanya, apalagi sebuah persahabatan..Justru dengan adanya jarak, kita jadi punya rasa rindu, dan perasaan bahagia ketika bertemu kembali…

Semoga kepulangan Aisyah, tidak menjadikan kita lupa pada dia, pada semangat dan kegigihannya…Semoga semua kenangan yang telah dia lukiskan pada kehidupan kita akan membuat kita selalu ingat pada dia…

Terakhir….semoga Aisyah cepet dapet jodoh yee…. ;P

P U L A N G

Lembaran putih MS Word tersaji di depan mata. Jemari pun sudah siap di atas keyboard. Mata tertuju pada pada lembaran kosong tanpa tau harus memulai dari mana. Sontak aku kebingungan menulis, mengurai apa yang sedang berkecamuk di dada, di pikiran dan bagaimana harus menjelaskannya dalam kata-kata. Hanya satu kata yang terus menerus berputar di benak. 6 karakter yang membayangi aku di bilangan hari belakangan.

P.. U.. L.. A.. N.. G

Ah, kenapa kata-kata itu terus menghantui. Jujur, bukan sebuah kepulangan yang membuatku sedikit (agak) gelisah. Toh, disana memang rumahku. Tapi sesuatu yang tak bernama itu (atau mungkin aku yang tak tau namanya) menggelisahkan.

Mari kusederhanakan kebingunganku sendiri, apa aku bisa menemukan iklim yang sama untuk ruhiyahku? Terus, apa memang disana tempatku bisa berarti? Apa bedanya disana atau disini? Disini aku juga bisa mencoba berarti. Paling tidak itu yang aku yakini, bahwa keberartian tidak tergantung pada tempat karena keberartian muncul dari upaya diri menjadikannya berarti.

Lalu juga, apakah disana ada yang bisa aku lakukan?
Untuk yang satu ini, aku teringat perkataan beby, my sista, ”datanglah dulu, lihat apa yang bisa kau lakukan. Pasti ada, hanya belum tahu”

So, disinilah aku sekarang. Pada ambang keputusan dan kepastian langkah bahwa kaki ini harus kugerakkan pulang. 6 tahun memang bukan waktu yang lama, tapi juga bukan waktu yang singkat kan teman? Tiba saatnya kembali seperti xxxx berkata ”I Shall return”. Aku tahu pada awalnya sulit, tapi ini hanya masalah waktu. Yakin, perlahan aku akan dapat mengetahui makna kembaliku kesana hingga dengan gagahnya aku bisa bahagia karena pernah (telah) memutuskan pulang.

Mungkin gak perlu sedramatis dan semelankolis ini. Seperti yang sudah aku gambarkan di depan, bahwa 6 tahun tidak lama, tapi juga bukan waktu yang singkat untuk menorehkan kenangan di perantauan ini. Terlalu banyak kenangan yang memenuhi rongga dada dan benakku. Kusadari kemudian kenangan hanya kenangan, dan kita tentu saja tidak bisa hidup dalam kenangan. Menjemput masa depan, itu pilihan yang harus diambil dan memori-memori indah yang tercipta adalah batu lompatan tempatku berpijak melompat lebih tinggi.

Use action to cure fear. The most difficult time to take action is the very first time. After the ball is rolling, you’ll build confidence and things will keep getting easier. Kill fear by taking action and build on that confidence.
Huh, ini yang harus terus menerus aku ngiangkan di telingaku sendiri agar ia mengendap di dinding-dinding otak dan menetap di lipatan benak. Bahwa aku hanya harus memulai satu langkah kecil dan langkah-langkah berikutnya akan terayun dengan sendirinya.

Doakan aku kawan, agar petualangan ini indah.

Kamis, September 18, 2008

Pelajaran Hidup, Pengalaman Yang Tak Ternilai

Waktu itu sempat baca blog temen (Fathimah). Eyha tersentuh banget baca artikel-nya "Pelajaran Pagi Hari, dari Jalan Raya", memberi Eyha banyak pelajaran hidup. Bahwa hidup ini keras, butuh perjuangan dan kerja keras klo mw sukses, paling gak klo mw makan. Beruntung diri ini tidak harus sekeras yang mereka jalani. Tapi betul kata teman, kenapa kita justru masih malas dan kurang bersyukur ??

Dan hari ini, Eyha mendapati sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga. Untuk mendapatkannya, tidak perlu melewati 4 tahun di bangku kuliah, tidak perlu kursus di lembaga ternama hanya untuk mendapatkan sertifikat. Semua ini di tempa karena kerasnya hidup, demi sesuap nasi, demi memberi makan diri ini dan keluarga dari sesuatu yang halal. Pekerjaan yang berbarakah adalah yang dihasilkan oleh kedua tangan ini.

Ceritanya, habis packing untuk pulang (wah....ceritanya Eyha bakal meninggalkan Surabaya....), dapat 6 coli. Truz nyari carteran pick up untuk diantarkan ke Ekspedisi di jalan Samudera. Di mobil, banyak berbincang dengan Pak sopir yang baik hati. Belajar dari beliau cara mensyukuri hidup dengan apa yang beliau jalani sekarang. Kemudian karena ada 1 kardus yang harus dipetikan dulu, kita ke jalan Bongkaran. Setelah muter jalan tersebut 2x, dapat juga salah satu tempat mempetikan tsb. Awalnya hanya mandangin aja, tapi lama tertarik melihat pekerjaan mereka. Dengan cekatan sang Bapak mengukur panjang, lebar dan tinggi kardus. Kemudian mencari kayu yang sekiranya sesuai ukuran. Dan mulailah beliau mengetok sana sini.

Kayu, paku, palu dan gergaji. 4 alat utama yang beliau gunakan. Saking seringnya, terlohat begitu mahir memainkan 4 alat ini. Subhanallah...

Jadi teringat pelajaran Modifikasi Perilaku, waktu itu diberi tugas membuat Kompetensi Perilaku. Ugh, waktu diberi contoh ma Bu Wiwik adl pekerjaan tambal ban, cuci motor dll, pekerjaan yang bagi kita, ah.... gak ada nilainya.

Teman2 pun mencari pekerjaan yang menurut mereka lebih layak disebut pekerjaan. Apalagi Aku, yang dengan bangganya saat itu mengambil job Announcer sebagai pilihan tugasku. Tak urung, sang reporter baru yang baru aja menang dari pemilihan pembawa acara "SCTV Goes to Campus" pun ku gandeng. Tak ayal, jika pagi hari wajahnya nongol di TV menyiarkan berita Live, teman2 pasti akan memberitahuku.

Padahal, lihatlah disini.....suatu pelajaran hidup yang tidak butuh diadakan pemilihan terlebih dahulu. Yang terpenting adalah ketelitian, ketekunan dan kegigihannya. Juga kelincahan ini memainkan 4 alat tersebut. Subhanallah... tangan yang begitu terampil.

Apalah diri ini, bahkan tangan ini pun belum dapat menghasilkan apa2. Tapi...kenapa ia selalu malas ?? Belum tentu juga ketika bangun, diri ini bersyukur karena masih mendapati 2 tangannya yang utuh. Malah, tatkala kasar tangan ini, cepat2 mencari handbody untuk menyelamatkannya dari kulit kasarnya.

Ugh....diri.... kenapa masih banyak yang belum kau syukuri...???

Terima kasih untuk hari ini. Terima kasih untuk Pak sopir dan Pak "peti", terima kasih untuk pelajaran hari ini.
Pelajaran yang begitu indah....Subhanallah...

Rabu, September 17, 2008

RENUNGKANLAH WAHAI SAUDARAKU.....

" KETIKA AJAL MENJEMPUT "

Sungguh sesuatu yang tak terkira
Ketika ku harus berpisah...
Dengan orang yang ku cintai...
Timbullah penyesalan di hati
Ketika ku sadari
Semua tlah terjadi...

Disaat kita tak bisa hadir
Pada detik-detik pertemuan terakhir
Ketika ajal menjemput
Pada orang yang ku cintai...

Wahai saudaraku...
Kematian adalah sesuatu kepastian
Yang tak bisa dihindari
Tiap-tiap yang berjiwa
Pasti akan merasakan mati...

Melupakan kematian...
Akan menimbulkan penyesalan
Karena dia sebuah jalan
Menuju suatu tempat
Karena dia adalah awal dari sebuah perjalanan yang panjang...

Dia bagaikan gerbang...
Dimana manusia akan mendapatkan
Segala macam kenikmatan dan kebahagiaan
Atau memperoleh berbagai siksaan
Kehinaan dan kepedihan...

Wahai saudaraku...
Apakah kita tlah mempersiapkan diri...
Menghadapi ajal yang kan menghampiri...

Bandung, 14 september 2008, pukul 23.30 -- selesai


" MATI "

Mati...
Mati adalah sebuah ketetapan Allah
Dan Mati adalah roda yang diputar
Ditengah-tengah makhluk,
Ibarat gelas minum yang digilir untuk mereka...

Tiap yang berjiwa
Pasti bernyawa
Tiap yang bernyawa
Pasti kan meminumnya...
Itulah sang penghancur kenikmatan...

Sesungguhnya...
Malaikat Maut itu bisa melewatimu
Lalu mencabut nyawa selainmu
Kemudian melewati selainmu
Akhirnya...
Dia mencabut nyawamu...

Ingatlah mati sang penghancur kenikmatan
Dengan mengingat mati,
Angan-anganmu pun kan sirna...


" ANDAI "

Andai aku diberi kesempatan meminta...
Ku kan memohon maaf dan ampunan...
Berapa banyak orang yang tidur dalam kenikmatan...
Begitu datang malam berikutnya
Tiba-tiba ia telah tiada...(Innalillahi wa Innalillahi raji'un)

Tiga rangkaian puisi diatas, dikirim oleh seorang saudara fillah, yang berharap saudaranya ini dapat terus mengingat kematian agar semakin jauh dari gemerlapnya dunia ini.
Jazakumullahu khairan katsiran untuk semua nasehatnya. Semoga qt dapat terus memuhasabah diri ini. Allahu yubaarik fiik.

Minggu, Agustus 24, 2008

MUTIARA TERINDAH

"Wanita adalah MUTIARA. Seseorang harus berjuang menyusur ombak, menerjang badai untuk medapatkan mutiara itu. Dan hanya seorang pejuang sejatilah yang akan mendapatkan mutiara indah nan berkilau itu". Dan Eyha adalah MUTIARA.

Pagi itu my sista', Beby melalui cintanya, meyakinkan bahwa Eyha adalah seorang MUTIARA.

Dan hari ini, Eyha mendapatkan sebuah email yang subhanallah, dia menggambarkan sosok Eyha laksana Mutiara yang indah dan berkilau. Tak terasa air mata berjatuhan tatkala membaca tiap kata-kata yang Ia rangkai.
Tidak terbayangkan dia dapat merangkainya dengan indah, padahal dari info yang Eyha dengar, dia pendiam. Kata teman "justru orang yang pendiam itu yang biasanya lebih romantis". Kata-katanya tertata rapi, tersusun indah. Subhanallah...

Ya Allah, mutiara itu akan selalu menanti tangan itu untuk mengangkatnya dari dasar laut, mengambilnya dari kerangnya yang indah, kemudian menjaganya seperti Ia menjaga sesuatu yang sangat Ia cintai. Eyha yakin, Dia bisa merawat mutiara itu dengan baik.
Mutiara itu pasti akan sangat indah ketika dirawat dan dijaga olehnya. Semoga.....Amiiin.....

Sabtu, Juni 07, 2008

KEGALAUAN HATI SANG BAPAK

Hari ini, Eyha berniat berkunjung ke rumah teman. Sebenarnya sih pengen nenangin diri dari masalah yang sedang Eyha alami. Waktu naik bus, Eyha memilih tempat yang masih kosong, berhubung masih belum banyak penumpang juga. Pengen nangis, tapi nih bukan tempat yang tepat. Tiba2 ada seorang Bapak yang naik dan Eyha lihat dia mw duduk di bangku depan Eyha. Tapi lho…kok tiba2 dia duduk disebelahku ?
Awalnya diem2an aja, tapi tiba2 si Bapak berujar, menceritakan perjalanannya beberapa hari ini, ternyata apa yang Eyha alami sekarang tidak serumit yang beliau alami. Hari ini, jiwa sosialQ tersentuh. Inilah saatnya, Eyha menolong orang lain.
Kasihan si Bapak, dia ditinggal oleh istrinya karena alasan himpitan ekonomi. Istrinya ikut orang ke Surabaya yang katanya bisa memberinya pekerjaan. Tanpa ijin dari si Bapak, istrinya pun pergi meninggalkan suami anak 2 anaknya. Begitu si Bapak mendapat kabar dimana istrinya berada, dia pun berangkat ke Surabaya dengan niat menjemput sang istri tercinta. Tapi…beberapa hari di Surabaya, ia tidak mendapati belahan hatinya. Sampai2, uang pun habis. Dan masyaAllah, beliau jalan kaki jauh sekali untuk sampai di Bratang. Beliau menunjukkanQ kakinya yang bengkak karena kejauhan jalan. Tidak makan pula, beliau hanya mampir di mesjid2 untuk sholat n minum air dari kran mesjid. MasyaAllah, segitu besar pengorbananmu Pak, untuk mempertahankan rumah tanggamu. Eyha terharu dengan cerita beliau, tentang awal mereka menikah, tentang betapa cintanya Ia pada sang belahan hati dan putri2nya. Betapa bangganya Beliau pada mereka. Betapa besar harapan beliau untuk membahagiakan mereka. Beliau telah berusaha, agar nasib anak2nya kelak tdk spt beliau. Oh Bapak…semoga Allah memudahkanmu dan mengetuk pintu hati Ibu agar kembali pada keluarga. Gak ada yang bisa Eyha sampaikan, selain “Sabar ya Pak. Ini semua ujian, jika Bapak berhasil melewatinya maka Bapak akan menjadi pemenang. Tidak dikatakan orang itu beriman, sampai ia diuji. Semoga Bapak bias melewati ini semua”.
Hanya sedikit buah tangan untuk anak2nya n beberapa rupiah yang Eyha berikan. Tidak akan sebanding dengan pelajaran hidup yang Beliau ajarkan pada Eyha siang ini. Pelajaran ttg kesabaran, keikhlasan dan kasih sayang. Ya Allah, apa yang Eyha alami hari ini, tidak seberat yang Beliau alami. Tapi Beliau ternyata lebih tegar dari Eyha. Hari ini, adalah hari dimana Eyha dapat melihat sesuatu dari kacamata orang lain n melibatkan hati Eyha untuk menyelami ini semua. Terima kasih Bapak.

Bus Bratang-Bungurasih

Sabtu, Mei 24, 2008

Dia membuatku Bangga

Kaget ketika mendengar tepukan ramai tatkala nama itu disebut. Penasaran…ada apa ?? Ternyata, berdiri dari tempat duduknya, seseorang yang sangat kukenal dalam balutan dan riasan yang tidak biasanya. Benarkah itu dia ?? Tapi ya, nama itu disebut dengan jelas. Wisudawan terbaik Psikologi GADING PUSPITA INDARWATI, S.Psi dengan IPK 3,8.

Wow…..dari awal Eyha memang yakin, kaulah yang akan menerimanya. Ya, Kau…bukan yang lain. Eyha yakin itu. Karena kau yang membuatku yakin. 4 tahun Eyha melihat perjuanganmu, walaupun diselingi dengan IP yang sempet turun karena…(patah hati, whats !!??)

Jadi ingat awal pertemuan kita. Waktu itu, kita sempet ngobrol di Perpusda. Tapi, kita barusan akrab setelah semester 4. Berawal dari sms2an kertas tentang Arti Sahabat pada saat kuliah Perburuhan. Tau gak, sejak saat itu, Eyha seneng banget bisa jadi temenmu.

Gading…Dia temen Eyha yang kocak, pinter, gilani, narsis abizzzz…paling perhatian, orang yang paling ngerti Arti Sahabat. Asyik banget pokoknya klo dah kenal ma anak yang satu ini. Dia yang selalu memberi support untuk Eyha. Dia yang banyak membuat hari2ku di kampus menjadi indah dan tidak membosankan. Ya…dia…Gading.

Gading, hari ini kau membuatku bangga. Bukan hari ini saja, tapi, sejak dulu. Kau rivalku dalam beberapa mata kuliah kita, tapi aku tidak pernah bisa menyemaimu. Gading, aku hanya pengen kamu tahu, bahwa aku sangat bahagia memilikimu sebagai Sahabat. Aku gak tau lagi harus nulis apa, terlalu banyak kenangan yang tercipta. Semuanya tersimpan rapi di salah satu sudut hatiku, aku akan sering mengunjunginya untuk mengenang kebersamaan kita. Terima kasih untuk tepukan di bahuku saat aku down karena rencana KKM-ku yang gak maju2. Terima kasih karena telah mempercayaiku untuk menjaga rahasia2mu, I will always save your secret like a precious gift, I promise… Maaf tidak banyak membantumu mengerjakan skripsi. Duh…pokoke beribu2 thx untukmu dech.

Sekaranglah saatnya…Buatlah kami semua bangga yah…

Karena Aku YAKIN kamu pasti BISA !!!

Akhirnya.....Inilah Mereka...

Pagi ini, Eyha akan menyaksikan satu babak baru yang akan mengawali kehidupan banyak orang yang Eyha sayangi. Satu babak pembuktian diri bagi diri sendiri, keluarga, almamater tercinta dan tuk bangsa. Ya…pagi ini…pagi yang akan mengubah banyak impian mereka. Impian yang akan membawa kita meraih apa yang selama ini hanya impian. Satu tapak kenyataan hidup akan segera dimulai…

Tepuk tangan yang membahana itu mengagetkanku. Wah satu persatu teman2 Eyha maju menerima hasil yang selama ini telah mereka tempuh. Bahagia rasanya melihat wajah2 mereka. Tak urung, Eyha pun terharu mengingat beberapa bulan yang lalu, Eyha pun melakukan hal yang sama dengan mereka. Rasanya memang indah, tak terlukiskan…bahagia…

Hari ini kita berbagi kesenangan, tawa, peluk dan cium. Tapi, Eyha sedih membayangkan setelah ini. Membayangkan semuanya akan berakhir. Ya, ini wisudawan terakhir kampus Eyha. Sedih rasanya, jika nanti tidak bisa bertemu teman-teman lagi. Mereka yang telah menemani 4 tahun Eyha menyelami dunia Psikologi. Mereka yang telah berbagi banyak pengalaman dengan Eyha.

Hari2 indah dulu takkan pernah Eyha lupakan. Thx ya guys…

Btw, u/ teman2 angkatan 2003 yang wisuda hari ini : Eki, Gading, Dita, Ning Anah, Mayang, Cahyo, Yusuf, Mu’aisyah, Tanti, Ali, Dewi R, Desi K, Noya, Dwi Sari & semua teman2 Psikologi yang wisuda…Selamet ya Guys…Takdir itu ada disini, ada dalam genggaman kita. Lukislah ia dalam jiwamu, visualisasikan. Lalu yakini dan perjuangkan. Meski ribuan cerca menyeruak menghalanginya. Chayo… Bravo Psikologi…

Jumat, Mei 23, 2008

Pembicaraan yang Bermanfaat

Pagi ini ana mendapatkan pelajaran yang bermanfaat. Berawal dengan pengen menelpon teman sekedar menanyakan kabar. Walhamdulillah banyak pelajaran yang bisa ana petik.

Ya, ana menelepon Ukhti Rosyidah yang lagi aktif ngajar di TKIT Al Ausath Solo. Beliau hafidzahallah banyak memberikan nasehat dalam mengemban tugas mengajari anak-anak. Bahwa butuh kesabaran dalam mengajar. Karena masa kanak-kanak adalah masa bermain sehingga mereka belum bisa kita tuntut untuk 100 % menerima apa yang kita sampaikan, karena begitulah dunia mereka.

Kenakalan anak-anak ini melatih kesabaran kita. Mungkin juga ini adalah ujian bagi kita atau balasan dari Allah atas dosa-dosa yang kita lakukan dimasa lampau sehingga Allah menguji kita melalui anak-anak tersebut sebagai kafarah bagi kita. Atau juga karena kita kurang banyak bersyukur, sehingga ujian melalui anak-anak ini datang pada kita. Maka BERSYUKURLAH DAN BERSABARLAH.

Sebuah nasehat juga disampaikannya dari Ust, bahwa : “Seorang pengajar haruslah mengajar dengan penuh kasih sayang dan kelemahlembutan, jangan memarahi anak-anak”.

Subhanallah….sungguh 10’15” yang begitu bermanfaat mengawali pagi hari sebelum menyiapkan diri untuk mengajar. InsyaAllah akan ana terapkan. Untuk Ukhti Hafidzahallah, Jazakillah khairon katsiran wa Barakallahufiikum. Semoga Allah membimbingmu pada TaufiqNya dan melimpahkan RahmatNya yang banyak pada anti.

Subhanallah….sungguh pagi yang indah.

Rabu, Mei 14, 2008

KEJUTAN-KEJUTAN YANG INDAH

Kali ini Eyha pengen bercerita ttg kejutan2 yg terjadi dalam hidup Eyha.

Dalam kehidupan ini, manusia seringkali dihadapkan pada kejutan2 dari Sang Khaliq. Kejutan2 itulah yang akan mewarnai sepanjang hidupnya. Kejutan2 yang masing2nya memiliki arti tersendiri bagi subjeknya. Dan ini tentang Eyha :

Banyak sekali kejutan2 yang Eyha rasakan. Kali ini Eyha hanya ingin mengenang kejutan2 indah sebagai ungkapan terima kasih Eyha pada-Nya, kemudian untuk mereka yang hadir dan turut dalam menghiasi hidup Eyha.

Gak pernah terpikir oleh Eyha untuk bersekolah di SMP 13 (sekarang SLTP 14) Ambon. Dulu, Eyha sangat tidak berhasrat sekolah di sekolah itu. Wah persepsi Eyha tentang sekolah itu negative. Secara, Eyha dari SD unggulan di tengah kota, yang mendapat beasiswa dari Mendikbud, yang lulus dengan masuk peringkat 10 besar, tiba2 harus masuk SMP yang…….ooo tdk pernah kuduga. Tapi, disinilah awal Eyha belajar n mengerti arti sebuah persahabatan, persaudaraan, dan disinilah Eyha mengenal arti cinta. Tak pernah terduga…begitu indah. Sungguh, begitu indah. Bahkan jika waktu dapat diputar kembali, Eyha ingin kembali ke masa ini.

Kemudian karena kerusuhan 1999, Eyha masuk SMA 3 (sekarang SMA 11) Ambon. Dulu waktu kerusuhan, sekolah kami disebut SMA Rakitan. Ah gak papa-lah, yang penting saat itu bersekolah walaupun sering mendengar tembakan disana sini, pulang sekolah tidak tetap waktunya karena tergantung sikon. Tapi, 3 tahun disini, Eyha menemukan sahabat2 yang sangat mengerti n memahami Eyha. Kami berbagi segala hal, kami dendangkan cerita dari bumi jihad. Cerita yang akan terus Eyha kenang. Mulanya dengan kami membentuk gank pada kelas II (Neckerman Gan’k-NECis KERen n MANtap-), beranggotakan 11 orang -Eyha, Almh.Ona’s, Amha’s, Jubenk, D-wie, Meli, Rina, Entheq, Sigit, Rhed-one n E1-. Eyha belajar banyak hal dari mereka. Kemudian kelas III (Phe-tha Gen’x) yang juga beranggotakan 11 orang –Eyha, Vina, Amha’s, D-wie, Jubenk, E1, Mr Chullent, Meli, Darma, Rani n Anthie-. Dari mereka banyak kejutan2 hidup yang Eyha rasakan. Kami berbagi kebahagiaan, kesedihan, kegilaan masa muda, tawa dan banyak lagi, gak bisa diungkapin deh. Alhamdulillah sampai sekarang komunikasi kami tetap berjalan lancar walaupun kami di 5 kota yang berbeda. Mereka, karunia yang indah bagi Eyha.

Kemudian, menginjakkan kaki ke kota Surabaya. Awalnya tidak pernah terbayang. Dulu, Eyha berpikir akan melabuhkan cita di kota Makassar. Tapi, Eyha disana hanya 2 pekan, setelah itu menuju Surabaya menggantungkan cita-cita. Ini adalah suatu skenario Allah yang sangat Eyha syukuri. Kota ini memberikan Eyha banyak pelajaran n kisah hidup, yang mungkin tidak akan Eyha dapati di Ambon/Makassar. Disinilah lingkar cinta itu melebar. Disinilah pertemuan Eyha dengan orang2 yang dikasihi Allah. Yang ketika bersama mereka, seperti merasakan tatkala Rasulullah duduk bersama para Shahabat. Karena Allah dengan perantaraan merekalah…..yang membimbing Eyha menjadi seorang yang berakhlaq n beraqidah. Wallahi, Eyha uhibbukum fillah. Semoga kelak qt dipertemukan di Jannah-Nya, bercengkrama di taman syurqa sambil meneguk minuman dari 4 mata air yang mengalir di syurqa, amiiiinnn…

Ne tentang kampus. Awalnya, Eyha tidak pernah terpikir kuliah di kampus ini. Dulu, banyak teman yang menyarankan untuk kuliah di kampus lain saja. Tapi, lagi2 skenario Allah begitu indah. Ia yang membawa Eyha ke kampus ini. Eyha tidak akan pernah menyesalinya. Disini, Eyha mengenal para dosen yang begitu bersahabat, yang selalu memberi support untuk Eyha, yang selalu percaya dengan kemampuan Eyha. Sungguh, terima kasihku takkan pernah cukup atas segala pengorbanan kalian.

Teman2 yang mau memahami n mengerti Eyha. Walau tampak luar kita berbeda tapi mereka tetap mau memahami apa yang Eyha yakini. Untuk itu, sungguh…kuucapkan terima kasih dari lubuk hatiku yang paling dalam. Terutama tuk teman2 seperjuangan angkatan 2003 (especially:Krisna, Soreni, Gading, Nur Kholidah, Dewi, Ari, Farida, Dita, Elsa, Ning Anah, Eki, Cahyo, Ucup, Sri, Sulik, Reni), terima kasih untuk tawa yang kalian bagi untukku. Akan selalu Eyha kenang…

Atu kejutan lagi, tadi sore Eyha ketemu Tata (sahabat lama sewaktu setahun melabuhkan cita di ITATS). Udah hampir 2 taon qt gak ketemu, padahal kost qt berdekatan. Terkadang Eyha hanya tw kabarnya dari temen yang sekampus dengannya. Kangen rasanya tadi waktu ngobrol walau hanya ½ jam. Ini yang Eyha rindu, dia satu2nya orang yang memanggil Eyha, A (panggilan kecil dek Unhy u/ Eyha). Duh, kangen rasanya pengen mengulang nostalgia dulu lagi sewaktu kami bersama dulu.

Ya Allah, banyak kejutan indah Kau rancang dalam hidupQ. Kejutan2 yang akan selalu Eyha kenang. Thx u/ semua yang pernah hadir dalam hidup Eyha, yang telah memberi warna: ada hitam, putih, tapi hanya warna indah kalianlah yang tertangkap retinaQ.

If u make somebody happy 2day, u make them happy 20th years again when they remember it.

Thank u….thank u so much.

Selasa, April 08, 2008

To Caca Maniezt :

"Sungguh, berkurang dan bertambahnya umur itu terjadi
sesuai dengan apa yag tertulis dalam lembaran-lembaran
para malaikat. Siapa yang bergembira dengan bertambah
umurnya, sesungguhnya dia bersuka dengan majunya ke-
matian"

Eyha mencintai Caca, wallahi.
Moga makin dicintai Allah yah...

Rabbi...
Kali ini Hamba melangkah lagi
Berusaha menggapai ibadah-Mu
Hamba yakin Kau akan memilihkannya untukku
Apapun itu, Kau akan mendapati aku ikhlas
Mudahkan ya Rabbi...
Jika memang ini.
Amiiin...

Senin, Februari 18, 2008

PAHLAWAN TANPA ANDA JASA

Jam ½ 8am dapet SMS. Waduh g ada no ini di phonebook. Isi SMS-nya Assalamu’alaikum Ukhti, lg ada dmn? Sy sdh bc blog yg kamu buat, kamu berbakat, bagus, kembangkan”. Waduh, siapa yah? G ada nama pengirimnya juga. Mw ta’ cuekin tp koq bikin penasaran. Ya, Q tanya aja ne siapa? Tetep aja g mw jawab. Dgn sedikit SMS “kasar”, akhirnya dibales jg “Q Far, Mud’har”.

Utk beberapa saat, Q terkejut. Kaget, malu duh campur deh. Rasanya malu banget, beliau salah satu dosen yg Q segani di kampus. Beliau dosen pembimbingQ & Dekan Fakultas Psikologi pada beberapa tahun terakhir Q di kampus.

Wuaaahhh… malu…maluuu banget but thx Pak udah mw berkunjung ke duniaQ, dunia yg tak selalu indah. Thx u/ supportnya Pak. Dari kejadian diatas, angan membawaQ ke beberapa kejadian yang mengingatkanQ pada guru2Q yang selalu mempercayai kemampuanQ & menjadi motivator u/Q.

Terbayang saat SD dulu. Q sekolah di SD terfavo di Amq, SDN 1 LAT SPG. Sekolah dengan banyak orang2 pinter & hebat disini. Tapi tak dinyana, Q termasuk salah 1 dr 3 orang yg menerima Beasiswa Pendidikan dari Mentri Pendidikan & Kebudayaan saat itu (thn 1995), Bpk Dr.Ing Wardiman Djojonegoro. BesertaQ, anak 2 orang pendeta ternama di Amq. Bangga rasanya. Truz menjadi delegasi juga pada pencanangan program “Gemar Menulis & Berkirim Surat” thn 1995.

Saat SD, para guru melihat kemampuanQ dalam bidang seni tari & baca puisi. Tiap kegiatan yang ada 2 acara seni ini, pasti Q diikutkan. Menjelang kelulusanQ, jantung berdebar2, and wow amazing, Q satu2nya cewek yang masuk 10 besar dgn NEM 46,27. Beberapa hari setelah itu, para guru “bertengkar” ingin Q masuk SMP pilihan mereka. Pak Man Wakano (wali kelas VI) ingin Q masuk SMP 4 (SMP favo di Amq), Ibu Trien Marantika (guru yg sgt menyayangiQ, masih teringat ketika bulan ramadhan, Beliau mengajakQ jln2 & membelikan buah2an u/Q, katanya u/ berbuka puasa & ketika Q hendak mudik, beliau datang dan membawakan kue tart. Walaupun berbeda agama tp beliau sangat menghormatiQ) ingin Q masuk Xaverius, gudangnya anak2 pinter etnis Tionghoa. Ibu J. Caroline Samson (kepala sekolah) ingin Q masuk SMP 2. Walaupun akhirnya tak 1 pun sekolah itu kupilih, maaf. Terimakasih guru2Q…atas cinta & kepercayaannya padaQ. Mereka, orang2 yang selalu mendukungQ. Jasamu takkan terlupa.

Saat SMP, sering dilibatkan dalam beberapa lomba. Lomba P4, cepat tepat SLTP, grand master u/ bid study PPKN dll. Padahal Q merasa, ada yang lebih pandai daripadaQ. Tapi seorang guru (Pak Ade Soamole) begitu mempercayaiQ. Dgn sabar beliau membimbingQ tiap hari sepulang sekolah. Padahal, dalam beberapa kesempatan Q selalu jenuh dgn rutinitas ini tp beliau selalu sabar menunggu. Q ingat, u/ beberapa lomba baca puisi tingkat SLTP, beliau selalu mengantarQ, mendukungQ & tiap kali Q membaca puisi didepannya, Q selalu melihat sinar mata penuh kagum. Saat tidak mendapat juara, beliau selalu menyemangatiQ. Dan saat mendapat jura 1, beliau menepuk pundakQ & berkata: “karena Bapak yakin Qmu BISA”. (Duh jadi pengen nangis, saat nulis Q terbayang wajahnya, mata & senyum yang tergambar tiap kali melihatQ membacakan puisi, orang yang pertama kali menjabat tanganQ begitu Q turun dari panggung, yang selalu bersemangat ketika bercerita di hadapan guru2 betapa hebatnya Q membaca puisi –narsis-, yang tidak pernah duduk begitu namaQ disebut untuk membaca puisi). Pak…sungguh takkan terlupa moment itu. Terimakasih atas dukungannya yang tiada henti.

Kepsek SLTP-Q (Bpk A.H. Kelian) yang selalu memberikan support. Yang membantuQ ketika menjelang Ebta SMU. Yang mendorongQ u/ melanjutkan ke S2 beberapa bulan yang lalu ketika Q temui di Sby, yg Q tengok ketika beliau sakit. Yang tiap kunjungannya ke Sby, tak pernah Qlewatkan tanpa menengoknya. Sungguh, Q menyayangimumu karena ke2 ortuQ pun menyayangimu. Dan islam pun mengajarkan hambaNya u/ menyambung selahturrahmi dengan orang2 yang disayangi ortu qt.

Guru2 SMU. Guru Fisika (maaf, saya lupa namanya coz lebih masyhur dengan panggilan qmi pd beliau) yang selalu menjadikanQ primadona di kelas fisika-nya. Yang membimbingQ hingga Q sangat mencintai pelajaran ini. Pernah ketika 1 bln Q absent sekolah krn sakit & bertemu beliau di hari I Q kembali ke sekolah, kaget begitu mendengar beliau berucap:”Q kehilangan murid fisika terpandaiQ bbrp wktu lalu & skrg selamat datang kembali di kelasQ”. Melambung rasanya, Terimakasih u/ tlh membimbingQ. Guru Kimia (Pak Nakul), Q mencintai bid study ini krn menyukai cara beliau mengajari qmi. Beliau selalu menghargai apapun jerih payah yg qmi lakukan. Beliau yang membangun impian qmi agar dpt menggantungkan cita2 setinggi langit. Terimakasih Pak… 4 everything (tdk bs dilukiskan dgn kata2).

Dan saat kuliah…ada Bu Ning, pertama kali melihat beliau, Q udah langsung suka. Energic, smart. Beliau yang penuh kepercayaan saat KKM. Bu Dewi Mustami’ah, dosen waliQ. Orang yg Q segani. Pernah dalam 1 mata kuliahnya, ada yang tidak bisa Q ikuti. Ini masalah prinsip, idealisme, terlebih2 ini masalah aqidah (Thx tlh mengijinkan Q u/ tetap memegang prinsip ini). Beliau yg selalu memberikan support, percaya bahwa Q PASTI BISA (wah…pasti ntar Q rindu lg..pengen main UNO ma Ibu). Dan Pak Mud’har (Dekan Fakultas Psikologi & Dosen PembimbingQ). Orang yang beberapa kali Q buat kesel dengan skripsiQ yang tdk maju2. yang selalu menghilang walau tak sebentar, tapi kepercayaan beliau membuatQ bangkit & bersemangat. Dan akhirnya, skripsi itu pun rampung jg. Ntahlah, apakah beliau puas dengan hasil yg tlh Q capai? Tapi inilah puncakQ. Q tdk pernah membayangkan dpt melewatinya. Tapi sungguh dukungan beliau sangat berarti. Beliau juga, yg pernah berkata pada 1 kesempatan saat Q berkunjung ke rumah beliau:”mau kemana qmu setelah ini? Eman2 klo qmu kerja, kuliah aja lagi”. 1 kepercayaan yang membuatQ optimis. Thx Pak.

Tulisan ini bukan Q nulis karena narsis (sungguh), tapi ingin mengabari bahwa disekelilingQ, ada begitu banyak orang2 yang berjasa dalam hidupQ, yang mempercayai kemampuanQ, yang mengasahnya hingga Q menjadi seperti ini. Orang2 yang dengan sabar membimbing diri ini dari tidak tahu menjadi tahu, menjadi seorang yang berilmu. Orang2 yang menjadi motivatorQ, yang sllu mendukungQ. Sungguh, Q mencintai mereka semua karena Allah. Hanya Allah yang Maha Mampu membalas dengan kebaikan. Q doakan, ilmu mereka bermanfaat agar dapat melanjutkan juang membina generasi2 baru. Terimakasih u/ semuanya, segalanya, sungguh tak dapat Qsebutkan 1/1 kebaikan kalian. Q ingin kalian tahu, kalian-lah orang2 yang telah membentuk puzzle diri ini dengan sentuhan yang lembut & membentuknya menjadi indah. Semoga kenakalanQ semasa sekolah & kuliah dapat dimaklumi. Akhir kata, Q ucapkan beribu2 maaf & terima kasih. Kalian-lah pahlawanQ…Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Solo, saat Q kenang kalian wahai guru2Q.

Rabu, Januari 16, 2008

Separuh Sayap Itu Bukan Untukku

Tak selembar pun daun jatuh tanpa sepengetahuan Allah
(Edensor ; 244).

Sebuah nasehat yang diutarakan oleh saudaraku tercinta.
Beberapa jam sebelum Eyha menanti jawaban itu.
Hati berdebar-debar menanti keputusan apa yang akan
Eyha ketahui. Allah, Kau tahu apapun yang tidak
diketahui hamba-Mu.

Dan... ternyata, Engkau tahu yang terbaik untukku.
Engkau tahu, siapa yang lebih layak untuk menuntunku
menuju Jannah-Mu. Ya, inilah yang terbaik untukku,
agamaku dan kehidupanku.

Kecewa ? Mungkin iya, tapi Eyha yakin ini adalah
keputusan yang terbaik.

Setidaknya, ada hikmah yang dapat Eyha petik
dari perjalanan ini, yakni Kau kabulkan sekian permintaanku
dengan begitu cepatnya, padahal Eyha hanyalah
seorang yang terkadang lalai dalam menjalankan syariat-Mu.

Yang membuat Eyha bahagia adalah Engkau berikan Eyha
orang-orang terkasih yang selalu ada untuk menghibur Eyha
baik dikala senang maupun susah, dikala suka maupun duka.
Mereka hadir dengan telinga dan hati mereka.

Ya Allah, Wallahi sungguh, betapa Eyha sangat mencintai
mereka karena-Mu.

Dari sang kakak tercinta, Beby : ”Biarkan hati terus
bertasbih mengabarkan segala catatan hati,
gelarkan di tiap jengkal sajadah. Santai man,
separuh sayap berarti bukan yang itu. Kayaknya masih
di suatu tempat lagi mempersiapkan sayapnya agar
kepak semakin kuat menjemput dan mengangkasa bersama.

Jazakillah kher Beby, Eyha yakin separuh sayap
yang lain itu akan datang jika sudah tepat waktunya untuk terbang.

Dari sepupu terkasih, Mbak Ratih : ”Adekku sayang,
gak ada yang perlu disesali. Semua sudah diatur olehnya.
Waktu, tenaga, materi, hati, perasaan, semua yang
terpakai gak ada yang sia-sia. Bisa jadi pengalaman yang baik.”

Mbak, thx 4 ur attention. Eyha bangga bersaudara dengan kalian,
semoga persaudaraan ini akan kekal sampai tiba waktunya
qt dipertemukan di Jannah-Nya, insyaAllah.

Allah, semoga separuh sayap yang Engkau persiapkan untukku,
adalah sayap yang akan mengajariku terbang,
membimbingku menjelajah samudera kehidupan ini
dengan kepakannya yang mantap. Eyha tidak mengharapkan
sayap yang indah, tapi Eyha mengharapkan sayap yang dapat
melindungi Eyha dari terjangan badai. Semoga kelak,
kedua sayap ini akan dapat terbang bersama.

Selasa, Januari 08, 2008

Rabb... Mudahkanlah ...

Bismillaahirrahmaanirrahiim ...

Rabbi, hamba tahu hamba hanyalah seorang yang hina
Yang datang padaMu dalam keadaan kurang
Namun, begitu Kau sangat mencintaiku
Kau kabulkan sekian banyak permintaanku,
Harapku n Impianku ...

Rabbi, kini aku bersimpuh lagi
Lagi dan lagi ...
Hamba mohon kabulkanlah, mudahkanlah ...
Hanya kapadaMulah hamba berharap n memohon
Jika ini yang terbaik untukku
Maka Mudahkanlah Ya Rabbii...

Amiinnn ......