Rabu, September 17, 2008

RENUNGKANLAH WAHAI SAUDARAKU.....

" KETIKA AJAL MENJEMPUT "

Sungguh sesuatu yang tak terkira
Ketika ku harus berpisah...
Dengan orang yang ku cintai...
Timbullah penyesalan di hati
Ketika ku sadari
Semua tlah terjadi...

Disaat kita tak bisa hadir
Pada detik-detik pertemuan terakhir
Ketika ajal menjemput
Pada orang yang ku cintai...

Wahai saudaraku...
Kematian adalah sesuatu kepastian
Yang tak bisa dihindari
Tiap-tiap yang berjiwa
Pasti akan merasakan mati...

Melupakan kematian...
Akan menimbulkan penyesalan
Karena dia sebuah jalan
Menuju suatu tempat
Karena dia adalah awal dari sebuah perjalanan yang panjang...

Dia bagaikan gerbang...
Dimana manusia akan mendapatkan
Segala macam kenikmatan dan kebahagiaan
Atau memperoleh berbagai siksaan
Kehinaan dan kepedihan...

Wahai saudaraku...
Apakah kita tlah mempersiapkan diri...
Menghadapi ajal yang kan menghampiri...

Bandung, 14 september 2008, pukul 23.30 -- selesai


" MATI "

Mati...
Mati adalah sebuah ketetapan Allah
Dan Mati adalah roda yang diputar
Ditengah-tengah makhluk,
Ibarat gelas minum yang digilir untuk mereka...

Tiap yang berjiwa
Pasti bernyawa
Tiap yang bernyawa
Pasti kan meminumnya...
Itulah sang penghancur kenikmatan...

Sesungguhnya...
Malaikat Maut itu bisa melewatimu
Lalu mencabut nyawa selainmu
Kemudian melewati selainmu
Akhirnya...
Dia mencabut nyawamu...

Ingatlah mati sang penghancur kenikmatan
Dengan mengingat mati,
Angan-anganmu pun kan sirna...


" ANDAI "

Andai aku diberi kesempatan meminta...
Ku kan memohon maaf dan ampunan...
Berapa banyak orang yang tidur dalam kenikmatan...
Begitu datang malam berikutnya
Tiba-tiba ia telah tiada...(Innalillahi wa Innalillahi raji'un)

Tiga rangkaian puisi diatas, dikirim oleh seorang saudara fillah, yang berharap saudaranya ini dapat terus mengingat kematian agar semakin jauh dari gemerlapnya dunia ini.
Jazakumullahu khairan katsiran untuk semua nasehatnya. Semoga qt dapat terus memuhasabah diri ini. Allahu yubaarik fiik.

Tidak ada komentar: