Rabu, November 14, 2007

Di Balik Kelambu Cinta

Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin...

Allah mengajarkan kita untuk bersyukur, satu kata yang jauh lebih luas maknanya daripada terimakasih. Maka Sujud syukur dan puja-puji hanyalah layak tercurah kepada Allah SWT, Sang Penggenggam Segala Urusan. Sungguh tiada kekuatan selain berasal dari-Nya semata.

Pun dalam pengerjaan skripsi ini, sebuah pembelajaran akademik yang luar biasa, cukuplah Ia sebagai satu-satunya tempat memohon pertolongan. Terima kasih Ya Allah, untuk segala yang telah Kau berikan selama ini. Betapa pengerjaan skripsi ini banyak memberikan insight kepada penulis tentang arti kebergantungan pada-Nya semata. Sungguh, hanya Dia-lah sebaik-baik tempat meminta dan berharap. Sholawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, manusia mulia dengan segala keteladanan yang ada padanya; juga kepada sahabat dan orang-orang beriman hingga akhir jaman.

Tema skripsi ini terlintas tiba-tiba ditengah maraknya tayangan kekerasan di TV. Ketika banyak orang memperdebatkan dampaknya pada psikologis anak yang berubah menjadi agresif, menganggap kewajaran akan penyelesaian dengan kekerasan.

Terima kasih tak terhingga juga penulis haturkan kepada IBU, IBU, IBU, kemudian PAPA. Terbayar sudah segala jerih payah selama ini. Semoga ini bisa menjadi persembahan berarti bagi kalian. Walaupun tetap saja Eyha tak sanggup membalas satu pun tetesan air mata, keringat atau kecewa yang selalu dan selalu kutoreh. Semoga kalian ridho atas semua yang Eyha lakukan selama ini. Dan semoga Allah senantiasa melindungi keluarga kita. Eyha, putri kalian…Eyha tak ingin membuat kalian berduka di hadapan Robbuna di Yaumul Hisab nanti. Semoga Allah menjadikan putrimu ini menjadi amal yang tak terputus bagimu. Ibu, Papa, kalian adalah tempat untuk pulang, hati kalian adalah pelabuhan kapalku, kalian adalah keluarga surga untukku.

Untuk saudara-saudaraku tercinta, rasanya seperti terberkati oleh Allah karena terpilih lahir sebagai saudara kalian. Caca (Bahagia adalah udara, kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Ia ada di hati, tak usah dicari). Beby (Ada begitu banyak harapan yang masih bisa diraih. Ada berjuta daun kebahagiaan menunggu untuk kau rajut). DEK EGHA (Jangan pernah berhenti "mengepakkan sayapmu". Biarkan jiwa-jiwa pemenang memenuhi hatimu. Selamat mengepakkan sayap). DEK UNHY (Layang-layang dimainkan dengan mendongakkan kepala bukan menunduk. Ia diterbangkan dengan menatap angkasa bukan dengan menatap tanah. Optimis Dek. Bangun harapanmu dan berjuanglah, kamu BISA). Bangga rasanya jadi saudara kalian. Thanks for being my greatest supporter. Thanks for every wonderful moment we share together. Thanks for always there. Thanks for love me unconditionally. Janji yuk bikin Ibu dan Papa bangga memiliki 5 permata seindah kita.

Special untuk TANTE DJA dan keluarga di Villa Driyo, terima kasih banyak untuk nasihat dan kehangatan yang telah diberikan. Target OM sudah Eyha penuhi nih. Gol itu udah Eyha cetak. Makasih ya doanya yang tak putus. MAS BUYUNG dan MBAK RATIH, terimakasih sudah banyak kasih inspirasi ke Eyha. Begitu banyak mempengaruhi idealisme Eyha, dongkrak cara berpikir Eyha. Salut…..

Untuk keluarga besar Waliulu di Nusantara, rasanya gak bakal hilang kebanggaan menyandang WALIULU di belakang namaku. Such a Greatest Family in this world.

Untuk my best friends "PHE-THA GENERATION" : Ranie (Utangmu ke Surabaya belum lunas. Thx u/ semua kenangan yang tercipta di Jogya), Dewi (Thanks dah ngijinin nginep di rumah, diskusi-diskusi kita akan terus berlanjut kan ??), Mr Chullent (Belum sempat terucap dulu, but Thx dah mau nunggu Eyha didepan sekolah saat Eyha akan pergi menjemput impian), Amha’s (Eyha kembali Mha’s. Thx dah nemenin tiap kali Eyha pulang ke Ambon), Vina (Kangen banget belajar bersama di rumahmu lagi. Walaupun capek, kau selalu menjenguk Eyha waktu di Makasar. Thx), Jubenk (Eyha rindu bayolanmu, kapan nih nge-cafe lagi ??), Iwan (Thx Wan, udah mau memahami Eyha), Anthie (Kenangan itu selalu indah, Thx yah), Darma (Udah berapa tahun ya kita bersama ?? Thx u/ cerita indah yg kau ukir dihatiku), Meli (Thx u/ telah mempercayaiku, u/ tiap kata “BISA”nya). Sahabat-sahabat yang senantiasa ada meski jarak terpisah, terima kasih atas dukungan di masa-masa genting dalam pengerjaan skripsi ini. Thx friends, 4 being urself 4 always inside me when I need u. 4 just give, give n give. U give me ur shoulder, ur ear n ur heart n u always there to catch me when I fall. U sharing ur joyness n make me feel being a human. I’m so glad b’coz of u n b’coz u r my friends, I always say…. THANK YOU…

Untuk Bu Titik n Mbak Yuyun, terimakasih atas diskusi-diskusinya, terimakasih untuk sharing-nya. Terimakasih sudah mau menampung segala keluh kesahku, menghapus airmataku serta menyediakan bahu untukku. Jika hiburmu mampu membentuk segaris senyum, kurasa, kan slalu kunantikan kabar itu mengalun...

Keluarga Deles yang penuh memori. Bu Sri dan keluarga, Bu Ci sekeluarga, kayaknya ibu-ibu ini adalah ibu kos terbaik sedunia (kayak yang sudah kos di seluruh dunia saja :-) ). Astri (Ternyata kita berdua yang jadi sesepuh di kost ini ya), Lina (Terbanglah seperti Elang, karena hanya Elang yang berani terbang sendirian. Banyak pelajaran yang Eyha pelajari darimu. Juziti khoirun yah), Mbak Yuli (Gimana kabar keluarga di Bengkulu mbak? Gak kenapa-napa kan? Semoga), Mbak Mimin (Gimana putrinya?), Fitri (Gak betah ya, kok cepat amat kaburnya). Imel n Cindy (Moga betah yah, walaupun singkat perjumpaan kita tapi begitu berarti). Thanks untuk tidak protes dengan letupan-letupan tak terkendaliku (what!!!) dan maaf kalo sering ngeselin. Saya jamin, kalian pasti akan sangat merindukanku, apalagi Astri sama Lina (Weheee). Tak lupa pula buat Pak taham, makasih sudah mau nganter kesana kemari dengan senyum.

Untuk mujahidah Baitul Ghuroba yang tak kenal henti memperbaiki diri. Juwairiyah (Dalam hidup kau akan menemukan kerikil, walaupun sakit kau injak tapi jangan pernah berhenti karena diujung sana sebuah senyum tulus menunggumu), Khodijah (Setiap perjumpaan kita begitu indah), Fathimah (Afwan yah selalu direpotkan tiap bulan, juziti kher), Zainab, Mbak Rahmah, Zahroh, Mbak Ummi, Maemunah, dan sobat-sobatuna lainnya, teruslah bergerak karena diam itu mematikan. Tetap semangat!!! Semoga kubersamai kalian selalu dalam perniagaan surga dengan Allah. Jazaakunnallohu Khairon sudah menjadi bagian dalam perjalanan panjang ini. Di tengah kalian, serasa seperti diterpa udara surga. Kalian komunitas surgaku. Semoga kita dipertemukan di surga-Nya. Banyak pelajaran yang sudah antunna beri ke ana. Dari lingkar cinta ini, ana belajar tentang kelembutan, keceriaan, kesabaran, keramahan, keterbukaan, kepercayaan, memahami, ketegasan, ketakutan akan murka Allah, keinginan menuntut ilmu yang tinggi, ketenangan, persaudaraan dan masih banyak lagi. Cerita kita tak pernah selesai, cerita kita justru baru dimulai. Karena cinta itu dibuktikan saat orang-orang yang saling mencintai itu berjauhan tapi mereka tetap menjaga cinta itu di tempatnya hingga saat dipertemukan kembali, di akhirat, untuk kembali mengenang kebersamaan sambil menikmati segarnya susu yang mengalir di bawah surga.

Buat saudara-saudaraku tersayang di Psikologi : Soreni n Krisna (Lingkar kita tak pernah bubar. Lingkaran ini hanya melebar. Ana mencintai antuma karena Allah. Doakan ana istiqomah dan sediakan satu ruang sempit di hati antuma untuk ana. Sering-seringlah menjenguk ana di ruangan itu. Keep contact ya ukhti). one big happy family: Anakku Dita (Thx ya Nduk, untuk lengannya tempat Bunda bersandar kala capek. Maaf udah direpotin untuk analisis datanya). Cucu-cucu terkasih : Gading (Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, tapi tersenyumlah untuk menjemput kebahagiaan. Terimakasih atas cerita-cerita ajaib yang kita rangkai. One last cry y, Swear ??), Cholie (Kapan-kapan kamu yang ikut aku ke Ambon ya. Thx u/ mau berbagi suka n duka), Dewi, Faridatun “Jambu” n Kristiyaningsih (Thx, udah bantu penelitianku. Thx u/ tawa n senyum yang kalian bagi untukku), Eki (Ayo..cepat Ki. Ternate butuh kamu tuh) dan cahyo n ucup (Kapan selesai Bro ? Cepetan…). Arie, Sri n Sulik untuk kebersamaan dan diskusi-diskusinya selama KKM, Thx. Terima kasih banyak untuk pembelajaran dan penemanannya. Bagiku, hidup adalah anugerah. Dan salah satu yang agung disana adalah adanya kalian membersamai hari-hariku menciptakan keajaiban-keajaiban.

Terima kasih juga untuk teman-teman Psikologi angkatan 2003. Keep in touch ya, guys! Takdir itu ada disini, ada dalam genggaman kita. Lukislah ia dalam jiwamu, visualisasikan. Lalu yakini dan perjuangkan. Meski ribuan cerca menyeruak menghalanginya.

Buat orang-orang hebat di kampus, jazaakumulloh khoiron untuk hari-hari yang penuh dinamika di akhir masa-masa kuliah.

Terimakasih Bapak-bapak, Ibu-ibu dari zaman aku TK sampai SMA. Disinilah aku sekarang Pak, Bu. Tapak-tapak yang kalian bentuk untukku sejak dulu menemui masanya kini. Tak terlupakan semuanya. Kuharap kalian selalu dijaga oleh Allah agar tetap melanjutkan juang membentuk murid-muridmu yang lain.

Untuk Almh. Ona’s Peace, atas spiritnya yang terus menyertai. Semoga ridho Allah tetap atasmu. Eyha ingin Ona’s tau, begitu banyak orang yang merindu dan mendoakan Ona’s di sini. Untuk Mama, Papa, Dek Asep n Dek Dilla, makasih untuk tiap doa, dukungan n nasehat-nasehatnya. Makasih untuk rajutan kasih yang tetap terjalin walau tanpa Almh Ona’s disisi kita semua.

Terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak Mud’har, S.Psi, M.Si, (selaku Dekan Fakultas Psikologi juga Dosen Pembimbingku) atas bimbingannya selama pengerjaan skripsi ini. Maaf ya Pak jika saya suka lambat menangkap maksud Bapak, kadang menghilang dalam waktu yang tak sebentar, ataupun tidak nyambung dengan penjelasan Bapak. Terima kasih untuk diskusi-diskusinya yang menyenangkan dan begitu bermanfaat. Mohon maaf juga kalau selama ini saya sudah merepotkan dan mengganggu hari-hari sibuk Bapak. Sungguh hanya Allah yang mampu membalas kebaikan yang sudah Bapak lakukan.

Untuk Ibu Dra Dewi Mustami’ah, M.Si, yang sudah menjadi pembimbing akademik selama saya kuliah, terima kasih banyak. Semoga kelulusan saya yang tidak tepat waktu ini menjadi kelegaan tersendiri bagi Ibu :). Untuk Ibu Setyaningsih, S.Psi, M.Si, Makasih untuk pinjaman buku-bukunya ya Bu, untuk kepercayaannya juga untuk bimbingannya saat kami KKM. Kenangan itu terlalu indah. Juga untuk Para Dosen (Makasih untuk setiap ilmu yang kalian berikan, semoga tiap benih yang kalian taburkan akan menuai hasilnya n inilah salah satu hasilnya yang indah…) juga kepada Para Staf (Makasih sudah melayani kami dengan penuh senyum n cinta). Hanya Allah saja yang Maha Mampu membalas dengan lebih baik untuk segala kebaikan Bapak dan Ibu semuanya.

Terakhir, mohon maaf untuk yang terlewat disebutkan. Dan untuk seluruh responden dan pihak-pihak yang sudah membantu, meski tidak disebut disini, niscaya itu sama sekali tidak mengurangi penghargaan dan ucapan terima kasih saya kepada kalian. Cukuplah Allah yang membalas semua kebaikan.
Saya tau terima kasih saja mungkin tidak cukup membalas kebaikan kalian. Tapi saya hanya bisa berharap bahwa Allah, dengan segala balasannya yang jaaaauhh lebih mencukupi, akan memberikan balasan yang lebih baik lagi. S’moga tulisan di atas tidak mengurangi keikhlasan di mata-Nya ya :) Oya, kalo ada yang terlewat ditulis, bukan berarti saya tidak berterima kasih... khilaf saja ... :) maaff...

Semoga karya kecil ini bermanfaat adanya dan menjadi amal jariyah di sisi-Nya. Aamiin...



Surabaya, September, 2007


Penulis

1 komentar:

Anonim mengatakan...

duch ea koq namanya mely disebutnya blakangan sich....!!!!!!!!
ydh deh tapi plg tidak ea msih ingat ma melly....
ea hanya punya saran mending eax jadi penulis aza dan bukan hanya sekedar hobby cz me lht ea punya TALENTA dibidang itu.....
otreeee!!!!!!!!
me tunggu balasan dari tantangannya melly.