Kamis, Juli 23, 2009

Gadisku... Mengangkasalah

Cinta, kau temukan jua

Sayap pendamping yang kau nantikan

Menjemputmu memulai pengembaraan

Yang semoga selamanya


Cinta,

Dalam temaram senja, wajahmu bercahaya

Belum pernah ada senyum semanis ini

Yang kau hadirkan selama hidupku bersamamu


Cinta,

Kau telah dijemput

Siapkah kau meninggalkan kami?

Karena aku tak siap kau tinggalkan


Cinta,

Serupa makna matahari bagi manusia

Serupa itulah kau padaku

Lantas jika kau pergi,

Kemanalagi aku berharap sinar?


Cinta,

Melihatmu bahagia adalah kebahagiaan terbesarku

Melihatmu tersenyum adalah senyuman terindahku

Membelaimu, melihatmu, adalah sejuk mataku


Dia telah datang,

Seorang pangeran yang bersiap menggandeng tanganmu pergi

Mitsaqan ghalidza itu, bahagia dan duka bercampur tak karuan

Dia, kenapa dia datang lalu membawamu pergi?


Cinta,

Tak ada kata yang pantas menyematkan bahagia di hatiku

Melihatmu tersenyum manis..manis sekali

Lalu terkadang tersipu memerah


Cinta,

Aku mencintaimu, dengan seluruh hidup yang aku punya

Aku mencintai keputusanmu dengan seluruh napas yang aku hirup

Aku mencintaimu dengan sepenuh doa seumur hidupku


Selamat sayang,

Barakallah untuk kalian berdua

Aku disini, bersama kalian hingga detik terakhir hidupku

Rumah cinta Wailahan, 28 Juni 2009 : Ditulis untuk seorang gadis berjilbab biru

Nb : Ardi, jaga adekku dengan seluruh hidupmu. Bimbing dia disisimu. Dia bunga terindah yang kau petik dari taman kami.

(Dikutip dari tulisan BebiQ, hamida477.blogspot.com)